Minggu, 21 Oktober 2012

Pencak Silat sebagai olahraga umum



Pencak Silat sebagai olahraga umum
Walaupun unsur-unsur serta aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat dipisah-pisahkan, tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat dilakukan. Di tinjau dari segi olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur yang dalam batasan tertentu sesuai dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi fungsi jasmani dan rohani. Gerakan Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau wanita, anak-anak maupun orang tua/dewasa, secara perorangan/kelompok.
Usaha-usaha untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat pada Pencak Silat sebagai olahraga umum dibagi dalam intensitasnya menjadi
a.       Olahraga rekreasi
b.      Olahraga prestasi
c.       Olahraga massal
Pada seminar Pencak Silat di Tugu, Bogor tahun 1973, Pemerintah bersama para pembina olahraga dan Pencak Silat telah membahas dan menyimpulkan makalah-makalah :
1.    Penetapan istilah yang dipergunakan untuk Pencak Silat
2.    Pemasukan Pencak Silat sebagai kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan
3.    Metode mengajar Pencak Silat di sekolah
4.    Pengadaan tenaga pembina/guru Pencak Silat untuk sekolah-sekolah
5.    Pembinaan organisasi guru-guru Pencak Silat dan kegiatan Pencak Silat di lingkungan sekolah
6. Menanamkan dan menggalang kegemaran serta memassalkan Pencak Silat di kalangan  pelajar/mahasiswa.

Sebagai tindak lanjut dari pemikiran-pemikiran tersebut dan atas anjuran Presiden Soeharto, program olahraga massal yang bersifat penyegaran jasmani digarap terlebih dahulu, yang telah menghasilkan program Senam Pagi Indonesia (SPI).
Pencak Silat sebagai olahraga prestasi (olahraga pertandingan)
Pengembangan Pencak Silat sebagai olahraga & pertandingan (Championships) telah dirintis sejak tahun 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di daerah-daerah dan di tingkat pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah dipertandingkan untuk pertama kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan tingkat Nasional yang pertama pula. Masalah yang harus dihadapi adalah banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang bukan olahraga yang sudah begitu meresapnya di kalangan Pencak Silat. Dengan kesadaran para pendekar dan pembina Pencak Silat serta usaha yang terus menerus maka sekarang ini program pertandingan olahraga merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak Silat pada umumnya. Sementara ini Pencak Silat telah disebarluaskan di negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Perancis, Inggris, Denmark, Jerman Barat, Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru.
Program pembinaan Pencak Silat
Pencak Silat sebagai budaya Nasional bangsa Indonesia mempunyai banyak ragam khas maisng-masing daerah, jumlah perguruan/aliran di segenap penjuru tanah air ini diperkirakan sebanyak 820 perguruan/aliran.
Oleh karena itu dirasakan perlu adanya pembinaan yang sistimatis untuk melestarikan warisan nenek moyang kita. Terlebih-lebih setelah Kungfu masuk IPSI, atas anjuran Pemerintah berdasarkan pertimbangan lebih baik Kungfu berada di dalam IPSI sehingga lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian terhadapnya, sekaligus menasionalisasikan.
Standarisasi yang telah dirintis pembuatannya, hanyalah untuk jurus dasar bagi keperluan khusus olahraga dan bela diri. Sedangkan pengembangannya telah diserahkan kepad setiap perguruan yang ada. Sistem pembinaan yang dipakai oleh IPSI ialah setiap aspek yang ada dijadikan jalur pembinaan, sehingga jalur pembinaan Pencak Silat meliputi :
1.              Jalur pembinaan seni
2.              Jalur pembinaan olahraga
3.              Jalur pembinaan bela diri
4.              Jalur pembinaan kebatinan
Keempat jalur ini diolah, dengan saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila.

Peraturan Pertandingan Pencak Silat
Gelanggang dapat di lantai atau dipanggung dan dilapisi matras dengan tebal maksimum 5 cm, permukaan rata dan tidak memantul serta ditutup dengan alas yang tidak licin, berukuran 9 x 9 meter.
Gelanggang terdiri dari :
Bidang Gelanggang berbentuk segi empat bujur sangkar dengan ukuran 7 x 7 m.
Bidang Laga berbentuk lingkaran dalam bidang gelanggang
Batas Gelanggang dan bidang laga dibuat dengan garis selebar ke arah luar 5 cm dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang. Pada tengah-tengah bidang laga dibuat lingkaran dengan garis tengah 2 m selebar 5 cm sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai pertandingan.
Lingkaran tersebut mempunyai tanda garis lurus pada garis tengah lingkaran selebar 5 cm. Yang sejajar dengan sisi bujur sangkar dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang.
Sudut pesilat adalah ruang pada sudut bujur sangkar yang berhadapan dan dibatasi oleh lingkaran bidang laga. Sudut yang berhadapan lainnya adalah sudut netral.
Perlengkapan gelanggang :
a.         Ember, gelas, kain pel dan kesed dari ijuk,
b.        Jam pertandingan/game match
c.         Gong atau alat yang berfungsi sama
d.        Lampu babak atau tanda lain untuk menentukan ronde/babak
e.         Lampu pemenang berwarna merah dan biru atau alat/kode lain untuk menentukan  pemenang
f.         Perlengkapan lain-lain
g.        Formulir pertandingan
Perlengkapan pertandingan :
a.         Pakaian pertandingan, pakaian Pencak Silat berwarna hitam
b.        Pelindung badan
c.         Pelindung kemaluan
Pembagian kelas :
Menurut umurnya, peserta dibagi 3 golongan :
·           Golongan remaja berumur di atas 14 s/d 17 tahun
·           Golongan teruna berumur di atas 17 s/d 21 tahun
·           Golongan dewasa berumur di atas 21 s/d 35 tahun

Menurut berat badan, pesilat dibagi dalam kelas-kelas :
Golongan Remaja :

  • Kelas A, 33 – 39 kg 
  • Kelas B, di atas 36 – 39 kg  
  • Kelas C, di atas 39 – 42 kg 
  • Kelas D, di atas 42 – 45 kg 
  • Kelas E, di atas 45 – 48 kg 
  • Kelas F, di atas 48 – 51 kg 
  • Kelas G, di atas 51 – 54 kg 
  • Kelas H, di atas 54 – 57 kg 
  • Kelas I, di atas 57 – 60 kg

Golongan Teruna :
·           Kelas A, 40 – 45 kg
·           Kelas B, di atas 45 – 50 kg
·           Kelas C, di atas 50 – 55 kg
·           Kelas D, di atas 55 – 60 kg
·           Kelas E, di atas 60 – 65 kg
·           Kelas F, di atas 65 – 70 kg
·           Kelas G, di atas 70 – 75 kg
·           Kelas H, di atas 75 – 80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg, Kelas bebas, berat di atas 65 kg.
Waktu Pertandingan
Permainan dilangsungkan dalam 3 babak yang setiap babak terdiri dari 2 menit. Di antara babak yang satu dengan lainnya diberikan waktu istirahat 1 menit. Waktu ketika wasit menghentikan pertandingan tidak termasuk waktu bertanding dan perhitungan terhadap pemain yang jatuh karena serangan yang sah tidak termasuk waktu bertanding.
Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran perkenaan adalah bagian tubuh kecuali leher ke atas dan kemaluan yaitu dada, perut, punggung dan pinggang kiri serta kanan. Bagian tungkai lengan dapat dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci tetapi tidak mempunyai nilai sebagai sasaran perkenaan. Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 (satu) orang wasit dan dibantu oleh 5 (lima) orang juri penilai.

1 komentar:

  1. :)) wew ;)) wew ;;) wew :D wew ;) wew :p wew :(( wew :) wew :( wew :X wew =(( wew :-o wew :-/ wew :-* wew :| wew 8-} wew :)] wew ~x( wew :-t wew b-( wew :-L wew x( wew :-q wew =))

    BalasHapus