Pencak
Silat sebagai olahraga umum
Walaupun
unsur-unsur serta aspek-aspeknya yang terdapat dalam Pencak Silat tidak dapat
dipisah-pisahkan, tetapi pembinaan pada jalur-jalur masing-masing dapat
dilakukan. Di tinjau dari segi olahraga kiranya Pencak Silat mempunyai unsur
yang dalam batasan tertentu sesuai dengan tujuan gerak dan usaha dapat memenuhi
fungsi jasmani dan rohani. Gerakan Pencak Silat dapat dilakukan oleh laki-laki atau
wanita, anak-anak maupun orang tua/dewasa, secara perorangan/kelompok.
Usaha-usaha
untuk mengembangkan unsur-unsur olahraga yang terdapat pada Pencak Silat
sebagai olahraga umum dibagi dalam intensitasnya menjadi
a. Olahraga rekreasi
b. Olahraga prestasi
c. Olahraga massal
Pada
seminar Pencak Silat di Tugu, Bogor tahun 1973, Pemerintah bersama para pembina
olahraga dan Pencak Silat telah membahas dan menyimpulkan makalah-makalah :
1.
Penetapan
istilah yang dipergunakan untuk Pencak Silat
2.
Pemasukan
Pencak Silat sebagai kurikulum pada lembaga-lembaga pendidikan
3.
Metode
mengajar Pencak Silat di sekolah
4.
Pengadaan
tenaga pembina/guru Pencak Silat untuk sekolah-sekolah
5. Pembinaan organisasi guru-guru
Pencak Silat dan kegiatan Pencak Silat di lingkungan sekolah
6. Menanamkan dan menggalang kegemaran
serta memassalkan Pencak Silat di kalangan pelajar/mahasiswa.
Sebagai
tindak lanjut dari pemikiran-pemikiran tersebut dan atas anjuran Presiden
Soeharto, program olahraga massal yang bersifat penyegaran jasmani digarap
terlebih dahulu, yang telah menghasilkan program Senam Pagi Indonesia (SPI).
Pencak
Silat sebagai olahraga prestasi (olahraga pertandingan)
Pengembangan
Pencak Silat sebagai olahraga & pertandingan (Championships) telah dirintis
sejak tahun 1969, dengan melalui percobaan-percobaan pertandingan di
daerah-daerah dan di tingkat pusat. Pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta telah
dipertandingkan untuk pertama kalinya yang sekaligus merupakan Kejuaraan
tingkat Nasional yang pertama pula. Masalah yang harus dihadapi adalah
banyaknya aliran serta adanya unsur-unsur yang bukan olahraga yang sudah begitu
meresapnya di kalangan Pencak Silat. Dengan kesadaran para pendekar dan pembina
Pencak Silat serta usaha yang terus menerus maka sekarang ini program
pertandingan olahraga merupakan bagian yang penting dalam pembinaan Pencak
Silat pada umumnya. Sementara ini Pencak Silat telah disebarluaskan di
negara-negara Belanda, Belgia, Luxemburg, Perancis, Inggris, Denmark, Jerman
Barat, Suriname, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru.
Program
pembinaan Pencak Silat
Pencak
Silat sebagai budaya Nasional bangsa Indonesia mempunyai banyak ragam khas
maisng-masing daerah, jumlah perguruan/aliran di segenap penjuru tanah air ini
diperkirakan sebanyak 820 perguruan/aliran.
Oleh
karena itu dirasakan perlu adanya pembinaan yang sistimatis untuk melestarikan
warisan nenek moyang kita. Terlebih-lebih setelah Kungfu masuk IPSI, atas
anjuran Pemerintah berdasarkan pertimbangan lebih baik Kungfu berada di dalam
IPSI sehingga lebih mudah dalam mengadakan pengawasan dan pengendalian
terhadapnya, sekaligus menasionalisasikan.
Standarisasi
yang telah dirintis pembuatannya, hanyalah untuk jurus dasar bagi keperluan
khusus olahraga dan bela diri. Sedangkan pengembangannya telah diserahkan kepad
setiap perguruan yang ada. Sistem pembinaan yang dipakai oleh IPSI ialah setiap
aspek yang ada dijadikan jalur pembinaan, sehingga jalur pembinaan Pencak Silat
meliputi :
1.
Jalur
pembinaan seni
2.
Jalur
pembinaan olahraga
3.
Jalur
pembinaan bela diri
4.
Jalur
pembinaan kebatinan
Keempat jalur ini diolah, dengan
saringan dan mesin sosial budaya, yaitu Pancasila.
Peraturan
Pertandingan Pencak Silat
Gelanggang
dapat di lantai atau dipanggung dan dilapisi matras dengan tebal maksimum 5 cm,
permukaan rata dan tidak memantul serta ditutup dengan alas yang tidak licin,
berukuran 9 x 9 meter.
Gelanggang
terdiri dari :
Bidang Gelanggang berbentuk segi
empat bujur sangkar dengan ukuran 7 x 7 m.
Bidang Laga berbentuk lingkaran
dalam bidang gelanggang
Batas Gelanggang dan bidang laga
dibuat dengan garis selebar ke arah luar 5 cm dan berwarna kontras dengan
permukaan gelanggang. Pada tengah-tengah bidang laga dibuat lingkaran dengan
garis tengah 2 m selebar 5 cm sebagai batas pemisah sesaat akan dimulai
pertandingan.
Lingkaran tersebut mempunyai tanda
garis lurus pada garis tengah lingkaran selebar 5 cm. Yang sejajar dengan sisi
bujur sangkar dan berwarna kontras dengan permukaan gelanggang.
Sudut pesilat adalah ruang pada
sudut bujur sangkar yang berhadapan dan dibatasi oleh lingkaran bidang laga.
Sudut yang berhadapan lainnya adalah sudut netral.
Perlengkapan gelanggang :
a.
Ember,
gelas, kain pel dan kesed dari ijuk,
b.
Jam
pertandingan/game match
c.
Gong
atau alat yang berfungsi sama
d.
Lampu
babak atau tanda lain untuk menentukan ronde/babak
e.
Lampu
pemenang berwarna merah dan biru atau alat/kode lain untuk menentukan pemenang
f.
Perlengkapan
lain-lain
g.
Formulir
pertandingan
Perlengkapan pertandingan :
a.
Pakaian
pertandingan, pakaian Pencak Silat berwarna hitam
b.
Pelindung
badan
c.
Pelindung
kemaluan
Pembagian kelas :
Menurut umurnya, peserta dibagi 3
golongan :
·
Golongan
remaja berumur di atas 14 s/d 17 tahun
·
Golongan
teruna berumur di atas 17 s/d 21 tahun
·
Golongan
dewasa berumur di atas 21 s/d 35 tahun
Menurut
berat badan, pesilat dibagi dalam kelas-kelas :
Golongan Remaja :
- Kelas A, 33 – 39 kg
- Kelas B, di atas 36 – 39 kg
- Kelas C, di atas 39 – 42 kg
- Kelas D, di atas 42 – 45 kg
- Kelas E, di atas 45 – 48 kg
- Kelas F, di atas 48 – 51 kg
- Kelas G, di atas 51 – 54 kg
- Kelas H, di atas 54 – 57 kg
- Kelas I, di atas 57 – 60 kg
Golongan
Teruna :
·
Kelas
A, 40 – 45 kg
·
Kelas
B, di atas 45 – 50 kg
·
Kelas
C, di atas 50 – 55 kg
·
Kelas
D, di atas 55 – 60 kg
·
Kelas
E, di atas 60 – 65 kg
·
Kelas
F, di atas 65 – 70 kg
·
Kelas
G, di atas 70 – 75 kg
·
Kelas
H, di atas 75 – 80 kg
Dengan seterusnya selisih 5 kg, Kelas bebas, berat di atas 65 kg.
Waktu
Pertandingan
Permainan dilangsungkan dalam 3
babak yang setiap babak terdiri dari 2 menit. Di antara babak yang satu dengan
lainnya diberikan waktu istirahat 1 menit. Waktu ketika wasit menghentikan
pertandingan tidak termasuk waktu bertanding dan perhitungan terhadap pemain
yang jatuh karena serangan yang sah tidak termasuk waktu bertanding.
Sasaran
Yang dapat dijadikan sasaran
perkenaan adalah bagian tubuh kecuali leher ke atas dan kemaluan yaitu dada,
perut, punggung dan pinggang kiri serta kanan. Bagian tungkai lengan dapat
dijadikan sasaran serangan menjatuhkan dan mengunci tetapi tidak mempunyai
nilai sebagai sasaran perkenaan. Setiap pertandingan dipimpin oleh 1 (satu)
orang wasit dan dibantu oleh 5 (lima) orang juri penilai.
:)) wew ;)) wew ;;) wew :D wew ;) wew :p wew :(( wew :) wew :( wew :X wew =(( wew :-o wew :-/ wew :-* wew :| wew 8-} wew :)] wew ~x( wew :-t wew b-( wew :-L wew x( wew :-q wew =))
BalasHapus